Di dalam prosesi pernikahan adat sunda, ada beberapa ritual yang harus kita pahami maknanya bersama, karena dalam pernikahan atau perkawinan yang ada di Indonesia khususnya adat sunda, memiliki arti yang sakral, baik penghormatan kepada Tuhan sang pencipta maupun kepada orang tua. Perlu diingat bahwa rangkaian di bawah ini dilakukan setelah kedua mempelai dinyatakan resmi sebagai suami istri.
Makna Bagian pertama dalam prosesi perkawinan adat sunda adalah:
Sembah Sungkem, Sembah sukem ini seperti ngaras. Bedanya, ngaras dilakukan seorang calon mempelai. Pada sembah sungkem, kedua mempelai yang sudah mengucapkan ijab kabul, melakukan sembah sungkem pada kedua orang tua.
Makna dari sembah sungkem dalam pernikahan adat sunda adalah mohon doa restu kepada kedua orang tua. Diiringi dengan salawat nabi (ada yang seperti itu), untuk menyampaikan salam dan salawat kita kepada Nabi Muhammad utusan Allah.
urutan sembah sungkem diwawali oleh masing-masing ibu mempelai , kemudian bergantian kepada mertua. Dilanjutkan sembah sungkem masing-masing ayah, dan kemudian bertukar tempat sembah sungkem kepada bapak mertua.
prosesi pernikahan yang kedua adalah Melepas Burung Merpati
Setelah melakukan sembah sungkem, mempelai diajak berdiri di luar rumah. Kemudian ibu mertua dari mempelai pria mengambil merpati jantan dan ibu dari mempelai wanita mengambil merpati betina yang sudah disiapkan. Kemudian merpati tersebut dilepaskan ke udara.
Melepas burung merpati memberi makna yaitu mengucapkan selamat jalan pada anak-anaknya dan ibu merestui serta rela melepaskan pengantin untuk keluar rumah mengarungi biduk rumah tangga.
Prosesi dalam pernikahan adat sunda yang sangat penting adalah Sawer Pengantin
Pada sawer pengantin adalah nasehat berupa tembang dan nyanyi kepada kedua mempelai. Sebelum melakukan sawer pengantin, biasanya sudah dijelaskan terlebih dahulu oleh penuntun acara adat. Pada saat sawer pengantin, orang tua memiliki kesempatan terakhir untuk memberi nasehat sebelum menyerahkan mempelai pengantin perempuan pada suaminya. Biasanya dibawakan dengan pantun nikah sunda.
Alat-alat yang diperlukan mencakup paying besar, bokor berisi beras, uang logam, kunyit yang diiris-iris dan permen.
Kemudian ritual pernikahan dilanjutkan dengan Menginjak Telur dan Mencuci Kaki
Acara ritual menginjak telur dan mencuci kaki melambangkan keturunan. Bila dalam acara tersebut, telur yang diinjak pecah, pengantin akan segera memperoleh keturunan. Sementara mencuci kaki adalah menyucikan diri dari berbagai hal negatif.
Prosesi akan dilanjutkan dengan Membakar Harupat dan Memecah Kendi
Harupat harus dibakar sampai menyala dan ditiup bersama-sama. Membakar harupat mempunyai makna, yaitu jantan memiliki sifat menang sendiri dan harus saling mengalah dengan pasangannya. Melalui ritual membakar harupat, diharapkan kedua mempelai saling mengalah. Sementara, memecahkan kendi memberi makna bahwa keduanya harus bekerja sama mencapai tujuan.
Buka Pintu
Buka pintu memiliki makna yang mendalam khususnya dalam bertetangga. Sebelum bergaul dengan tetangga, tentunya harus membuka pintu terlebih dahulu untuk dapat diterima sebagai bagian dari lingkungan di sekitar kita.
Demikian makna yang terkandung dalam proses pernikahan adat sunda, hal-hal diatas mungkin saja ada penambahan atau pengurangan, namun garis besar dalam resepsi perkawinan adat sunda adalah demikian halnya. Semoga anak cucu kita bisa mewarisi budaya leluhur kita.
Makna Bagian pertama dalam prosesi perkawinan adat sunda adalah:
Sembah Sungkem, Sembah sukem ini seperti ngaras. Bedanya, ngaras dilakukan seorang calon mempelai. Pada sembah sungkem, kedua mempelai yang sudah mengucapkan ijab kabul, melakukan sembah sungkem pada kedua orang tua.
Makna dari sembah sungkem dalam pernikahan adat sunda adalah mohon doa restu kepada kedua orang tua. Diiringi dengan salawat nabi (ada yang seperti itu), untuk menyampaikan salam dan salawat kita kepada Nabi Muhammad utusan Allah.
urutan sembah sungkem diwawali oleh masing-masing ibu mempelai , kemudian bergantian kepada mertua. Dilanjutkan sembah sungkem masing-masing ayah, dan kemudian bertukar tempat sembah sungkem kepada bapak mertua.
prosesi pernikahan yang kedua adalah Melepas Burung Merpati
Setelah melakukan sembah sungkem, mempelai diajak berdiri di luar rumah. Kemudian ibu mertua dari mempelai pria mengambil merpati jantan dan ibu dari mempelai wanita mengambil merpati betina yang sudah disiapkan. Kemudian merpati tersebut dilepaskan ke udara.
Melepas burung merpati memberi makna yaitu mengucapkan selamat jalan pada anak-anaknya dan ibu merestui serta rela melepaskan pengantin untuk keluar rumah mengarungi biduk rumah tangga.
Prosesi dalam pernikahan adat sunda yang sangat penting adalah Sawer Pengantin
Pada sawer pengantin adalah nasehat berupa tembang dan nyanyi kepada kedua mempelai. Sebelum melakukan sawer pengantin, biasanya sudah dijelaskan terlebih dahulu oleh penuntun acara adat. Pada saat sawer pengantin, orang tua memiliki kesempatan terakhir untuk memberi nasehat sebelum menyerahkan mempelai pengantin perempuan pada suaminya. Biasanya dibawakan dengan pantun nikah sunda.
Alat-alat yang diperlukan mencakup paying besar, bokor berisi beras, uang logam, kunyit yang diiris-iris dan permen.
Kemudian ritual pernikahan dilanjutkan dengan Menginjak Telur dan Mencuci Kaki
Acara ritual menginjak telur dan mencuci kaki melambangkan keturunan. Bila dalam acara tersebut, telur yang diinjak pecah, pengantin akan segera memperoleh keturunan. Sementara mencuci kaki adalah menyucikan diri dari berbagai hal negatif.
Prosesi akan dilanjutkan dengan Membakar Harupat dan Memecah Kendi
Harupat harus dibakar sampai menyala dan ditiup bersama-sama. Membakar harupat mempunyai makna, yaitu jantan memiliki sifat menang sendiri dan harus saling mengalah dengan pasangannya. Melalui ritual membakar harupat, diharapkan kedua mempelai saling mengalah. Sementara, memecahkan kendi memberi makna bahwa keduanya harus bekerja sama mencapai tujuan.
Buka Pintu
Buka pintu memiliki makna yang mendalam khususnya dalam bertetangga. Sebelum bergaul dengan tetangga, tentunya harus membuka pintu terlebih dahulu untuk dapat diterima sebagai bagian dari lingkungan di sekitar kita.
Demikian makna yang terkandung dalam proses pernikahan adat sunda, hal-hal diatas mungkin saja ada penambahan atau pengurangan, namun garis besar dalam resepsi perkawinan adat sunda adalah demikian halnya. Semoga anak cucu kita bisa mewarisi budaya leluhur kita.